Rahasia orang kaya di dunia

Rahasia orang kaya di dunia




 Judul di atas pasti tidak asing lagi bagi kita. Benar atau tidak? Atau masih ada di antara kita yang belum pernah mendengarkannya? Bisa saja setidaknya untuk usia 17 ke bawah.


Bagi anda yang sudah berusia 25 tahun ke atas. Pasti sudah bosan mendengar kenyataan judul tersebut. Orang kaya bertambah kaya plus yang miskin semakin miskin. Ya itu memang benar.
Salahkah berutang?

Salahkah berutang?



Dokumentasi Penulis
Banyak orang mempertentangkan pertanyaan di atas. Ada yang mengatakan salah/melarang dan banyak pula yang menganjurkan/bagus.

Untuk membuktikan mana yang benar. Mari kita baca cerita di bawah.

Gora adalah seorang karyawan dan dia punya pekerjaan sampingan menjual pakaian di hari sabtu dan minggu. Gora akhirnya meminjam KUR dari bank BRI 20 juta. Kemudian dia kredit sepeda motor dan sisanya untuk modal berjualan pakaian. Dia membeli sepeda motor agar biaya transportasi ke kantor berkurang dan dia punya kenderaan yang menunjuang kelancaran usahanya menjual pakaian. Gora pun semakin bersemangat menjalankan usahanya.

Rahasia orang kaya yang terus bertambah kaya

Rahasia orang kaya yang terus bertambah kaya



harbour bridge, Sydney
Judul di atas pasti tidak asing lagi bagi kita. Benar atau tidak? Atau masih ada di antara kita yang belum pernah mendengarkannya? Bisa saja setidaknya untuk usia 17 ke bawah.

Bagi anda yang sudah berusia 25 tahun ke atas. Pasti sudah bosan mendengar kenyataan judul tersebut. Orang kaya bertambah kaya plus yang miskin semakin miskin. Ya itu memang benar.

Tapi, tahukah Anda kenapa orang kaya terus semakin kaya?
Jawabannya cukup singkat. Karena orang kaya tahu bagaimana cara melipatgandakan uang tanpa dia harus banting tulang.

Contohnya.
Ada seorang laki-laki bernama Miskin tinggal di sebuah kota kecil yang makmur. Miskin memiliki uang sebanyak 100 Miliar yang diwariskan orangtuanya. Miskin adalah orang yang cerdas hitungan matimatika dasar (tambah, kurang, bagi, kali) dan pola hidupnya cukup sederhana dan murah hati.

Miskin memutuskan untuk melipatgandakan uangnya. Dan membiarkan uangnya bertumbuh semakin besar tanpa canpur tangannya. Karena Miskin ingin menghabiskan waktunya untuk menulis, membaca novel, dan  jalan-jalan untuk inspirasinya buat menulis.

Miskin akhirnya memutuskan untuk mendepositokan uangnya ke Bank dengan rincian sebagai berikut:

1. 20 Milliar di Bank BRI 
2. 20 Milliar di Bank Mandiri
3. 20 Milliar di Bank BNI
4. 20 Miliar di Bank BCA
5. 20 Miliar di Bank BTN

Kelima bank tersebut memberikan suku bunga deposito 6% per tahun. Yang berarti Miskin menerima 80 juta/bulan dari satu bank (80 juta adalah pendapatan bersih setelah dikurangi pajak). Dalam satu bulan Miskin menerima 400 juta.

Dari 400 juta, Miskin hanya menghabiskan 80 juta untuk biaya hidupnya per bulan. Sehingga dia kembali mendepositokan 320 juta tiap bulan, 3,48 Milliar per tahun. Begitu sampai selamanya. Bunga terus berbunga. Dan akhirnya Miskin semakin kaya, kaya dan kaya.

Dari cerita di atas. Miskin bisa terus bertambah kaya tanpa bekerja. Cukup mengandalkan depositonya. Bayangkan apabila Miskin menginvestasikan sebahagian uangnya untuk membeli apartemen dan menggontrakkannya. Atau membeli saham perusahaan bagus yang tiap tahunnya Miskin menerima dividen.

Ayo, mari kita pikirkan kembali. Apakah kita sudah merencanakan masa depan yang lebih baik? Yang membuat kita semakin kaya, kaya dan kaya.

Taronga Zoo

Taronga Zoo

Taronga Zoo is the city zoo of Sydney, New South Wales, Australia and is located on the shores of Sydney Harbour in the suburb of Mosman. You can take ferry from circular quay to taronga zoo wharf.

Taronga zoo main gate

Queen Victoria Building

Queen Victoria Building


Take from York Street.
The Queen Victoria Building has been described by Pierre Cardin as "the most beautiful shopping center in the world". This outstanding example of Byzantine architecture, which occupies an entire city block, was built in 1898 to replace the original Sydney Markets
Makna Mudik*

Makna Mudik*

Arus mudik lebaran yang terjadi saat ini, kenaikannya begitu cukup significant. Terlihat dari ruas-ruas jalan utama berbagai tempat mulai ramai dilalui para pemudik. Orang-orang mulai berbondong-bondong memadati setiap areal jalur transportasi mulai dari jalur darat, laut dan udara. Seperti jalur darat misalnya, semua terminal bus dan stasiun kereta api mulai diselimuti para penumpang yang hendak pulang ke kampung halaman.

Dalam wikipedia, mudik adalah kegiatan perantau/ pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. http://id.wikipedia.org/wiki/Mudik . Namun jika kita lihat di Indonesia, mudik sendiri merupakan salah satu kegiatan tahunan para perantau yang selalu dilaksanakan. Di indonesia, mudik sendiri tidak terlepas dengan adanya event di saat menjelang hari-hari raya besar. Namun tidak di semua hari raya besar para perantau selalu pulang ke kampung halamannya. Hari raya besar ini biasanya terkait dengan hari raya besar keagamaan. Misalnya disaat menjelang hari raya Idul Fitri.
Gedung Mewah DPR dan Budaya Profesionalisme Kerja*

Gedung Mewah DPR dan Budaya Profesionalisme Kerja*

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kini kembali menuntut haknya. Setelah selesai dengan rencana pembangun rumah aspirasi bagi rakyat. Kini anggota dewan kembali meminta haknya yang lain. Disini hak yang mereka minta berbeda dengan hak yang selalu diminta oleh rakyat. Rakyat biasanya meminta untuk memperoleh penghidupan yang layak dari negara. Namun anggota dewan meminta haknya untuk memperoleh sebuah gedung mewah untuk tempat mereka bekerja. Sebuah gedung super mewah yang nilainya hampir Rp1,6 triliun.

Lagi-lagi kelayakan anggota dewan untuk menerima gedung baru yang super mewah tersebut dipertanyakan berbagai kalangan. Sudahkah para anggota dewan layak dan pantas menerima itu semua? Jika dibandingkan dengan budaya kerja anggota dewan selama ini yang kerjanya selalu bolong dan tertidur di waktu rapat sepertinya tidak layak untuk meminta gedung baru yang super mewah. Sepertinya anggota dewan lebih baik diberikan gedung baru yang sesuai dengan nilai hasil kerja mereka.

Langkanya Budaya Profesionalisme Kerja

Lunturnya Rasa Nasionalisme*

Lunturnya Rasa Nasionalisme*

Kesilauan pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi yang memunculkan sifat mererialistik dan mengabaikan pembangunan manusia.

Pada akhirnya mengakibatkan hilangnya eksistensi sumber daya manusia yang ada di setiap daerah. Sehingga masyarakat tidak memiliki keahlian dalam mengembangkan prodak daerah mereka masing-masing. Masyarakat makin lama makin terpuruk karena prodak daerah mereka mulai mati suri. Melihat apa yang terjadi di masyarakat, akhirnya membuat para pemerintah bersama-sama dengan penanam modal lebih deman memakai prodak dan ahli luar. Para pemerintah merasa lebih hebat dan bangga jika memakai prodak luar dan merasa kampungan jika memakai prodak hasil daerah.

Perlakuan pemerintah beserta pemilik modal terhadap rakyat Indonesia seperti mengabaikan hasil prodak daerah adalah sebuah tabiat yang menunjukkan penghianatan terhadap rasa nasionalisme. Masyarakat melihat perlakuan tersebut sama dengan tidak cinta tanah air. Sehingga pemerintah seperti telah putus sarap kemaluannya kerena terus menerus berkoak-koak pada masyarakat untuk menjunjung tinggi rasa nasionalisme. Sementara mereka yang berkoak-koak tidak sadar terhadap perbuatan mereka. Pemerintah hanya terus berkoak-koak untuk menjunjung tinggi nasionalisme tetapi mereka sendiri telah menghianatinya.
Tekanan Pangan dan Kebijakan Praktis Pemerintah*

Tekanan Pangan dan Kebijakan Praktis Pemerintah*

Naiknya harga pangan yang secara continue membuat masyarakat menjerit. Pemerintah pun akhirnya mengambil kebijakan praktis dengan cara mengimpor pangan seperti beras dari luar negeri.
Dengan harapan, stok dan harga beras kembali normal seperti semula. Namun apakah harapan pemerintah itu akan tercapai dengan kebijakan praktisnya?

Masalah sandang dan pangan saat ini sudah mulai memasuki masa mengkawatirkan. Mengapa tidak, harga pangan terus mulai merangkak naik, ditambah lagi produksi pangan yang semakin berkurang. Kenaikan harga pangan seperti beras membuat masyarakat kecil semakin sulit dalam memenuhi kebutuhan dapur. Belum lagi ditambah dengan laju pertumbuhan penduduk yang mulai tidak terkendali. Hal ini dapat menimbulkan masalah bagi Indonesia dalam proses pemenuhan permintaan pangan serta pemeliharaan giji bagi masyarakat.